Hari ke-25 bulan September merupakan tanggal yang tidak asing bagi para apoteker karena sejak tahun 2009, tanggal tersebut telah ditetapkan sebagai World Pharmacist Day atau Hari Apoteker Sedunia. Setiap negara memiliki cara masing-masing dalam rangka menyambut hari penting tersebut. Meskipun caranya berbeda-beda, setiap rangkaian kegiatan akan berfokus pada satu tema yang sama, yaitu “Transforming Global Health” atau mengupayakan kesehatan optimal secara global. Presiden federasi global asosiasi apoteker nasional (FIP), Dominique Jordan, telah menyampaikan sejak bulan Maret lalu bahwa tahun ini menjadi tantangan yang cukup berat bagi berbagai tenaga kesehatan, termasuk apoteker. Munculnya pandemi Covid-19 harus membuat para apoteker termotivasi dalam memberikan akses obat serta teknologi yang mudah, cepat, aman, dan terjangkau oleh masyarakat yang membutuhkan. Kinerja apoteker yang dapat dioptimalkan dalam menangani pandemi Covid-19 dapat mendukung tercapainya tujuan ketiga dalam United Nations Sustainable Development Goals atau SDGs, yaitu good health and well-being (kehidupan sehat dan sejahtera). Apoteker merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berperan penting dalam menggapai tujuan SDGs.
Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) mengusung tema “Cermat Menyikapi Informasi dan Peredaran Obat Online” dalam rangka menyambut Hari Apoteker Sedunia. PP IAI mengajak seluruh apoteker Indonesia untuk senantiasa memberi edukasi obat pada masyarakat agar terhindar dari dampak yang tidak diinginkan dalam mengakses informasi dan melakukan pemakaian obat serta berbagai teknologi kesehatan. Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan secara online, bentuk kegiatan terdiri atas:
1. Pemasangan twibbon di media sosial dan dipublikasikan melalui media Instagram dan Facebook selama bulan September 2020
2. Kompetisi video edukasi masyarakat antarpengurus cabang (PC) IAI yang isinya mengenai pengolahan informasi obat (terutama Covid-19) yang didapat dari media massa dan media sosial
3. Kampanye DAGUSIBU yang diselenggarakan secara daring, apoteker menjadi “Guru Tamu” yang memberikan pemaparan mengenai kehati-hatian dalam menyikapi peredaran informasi dan obat secara online di berbagai SMA/K atau yang sederajat pada hari Jumat, 25 September 2020
4. Penyelenggaraan webinar Apoteker Berbagi Ilmu untuk Masyarakat Umum bersama Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang mengangkat topik “Cermat menyikapi peredaran informasi, obat, dan kosmetik secara online” pada hari Rabu, 30 September 2020
Seluruh rangkaian acara dipertanggungjawabkan oleh Ketua Umum PP IAI pada tingkat nasional dan oleh Ketua Pengurus Daerah IAI pada tingkat daerah.
Kita sebagai calon apoteker mungkin memang belum bisa mengikuti seluruh kegiatan tersebut secara resmi, namun kita masih dapat melakukan kontribusi secara pribadi agar tidak terjadi miskonsepsi masyarakat terhadap informasi yang berkaitan dengan kesehatan. Contoh kegiatan yang dapat kita lakukan yaitu secara teratur melakukan literasi jurnal-jurnal terbaru dan mempublikasikan informasi inti yang didapat pada media sosial jika informasi tersebut dianggap penting untuk diketahui masyarakat. Kita juga bisa megikuti organisasi maupun komunitas yang menyediakan media untuk melakukan edukasi mengenai obat yang informasinya sudah disaring dari sumber-sumber terpercaya. Tidak perlu menunggu hingga menyandang gelar apoteker untuk berkontribusi dalam meningkatkan pengetahuan akan kesehatan masyarakat. Maju terus, apoteker dunia!
Red: Regina Gita P.
Sumber:
https://www.pharmamirror.com/pharmacy/pharmacists-transforming-global-health-is-the-focus-of-world-pharmacists-day-2020/
https://farmasetika.com/2020/09/05/hari-apoteker-sedunia-2020-pp-iai-kampanyekan-cermat-menyikapi-informasi-dan-peredaran-obat-online/