Waspada Penularan COVID-19 melalui Udara!
Pemberitaan mengenai pandemi COVID-19 yang terus-menerus diperbarui kerap kali mengejutkan masyarakat. Mulai dari berbagai jenis obat yang diprediksi mampu mengobati penyakit tersebut, sampai berbagai aturan yang diterapkan pemerintah untuk masyarakat dalam menghadapi kenormalan baru atau new normal. Kali ini, kejutan berasal dari WHO yang mengumumkan bahwa penularan COVID-19 melalui udara (airborne) juga memungkinkan selain melalui tetesan (droplet).
Berita penularan COVID-19 melalui udara diawali oleh suatu surat terbuka yang dikirim oleh 239 peneliti dari 32 negara kepada World Health Organization (WHO). Para peneliti yang sebagian besar beranggotakan para insinyur tersebut memulai penulisan surat sejak 1 April 2020 mengenai bukti-bukti penyebaran partikel berukuran kecil yang memungkinkan melalui udara (airborne). Dr. Benedetta Allegranzi sebagai pimpinan teknis WHO untuk pencegahan dan pengendalian infeksi menegaskan dalam audio konferensi pers pada hari Selasa, (07/07) bahwa WHO sudah memahami isi dari surat tersebut dan berpendapat bahwa masyarakat seluruh dunia harus mengetahui adanya kemungkinan penularan COVID-19 melalui udara tersebut. Ia mengatakan bahwa bukti yang tertulis berisi penyebaran virus Corona melalui udara yang memungkinkan di lingkungan padat, tertutup, serta minim ventilasi. Namun, Allegranzi juga menambahkan keterangan bahwa penelitian yang telah dilakukan belum membawakan hasil yang definitif. Oleh sebab itu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk benar-benar mengonfirmasi penularan COVID-19 melalui udara.
Menanggapi pernyataan WHO, dr. Reisa Broto Asmoro sebagai Duta Adaptasi Kebiasaan Baru menyampaikan beberapa hal pada konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta pada hari Selasa, (14/07). Pertama, dr. Reisa mengimbau agar masyarakat benar-benar memperhatikan tersedianya ventilasi/sirkulasi udara pada setiap ruangan agar sinar matahari dapat masuk. Kedua, tiap orang harus menjaga jarak dan menghindari kerumunan untuk mengurangi kesempatan penyebaran virus Corona. Ketiga, masyarakat harus selalu menggunakan masker ketika berada di luar rumah dan jangan mengubah posisi masker selain untuk melepaskannya. Ia juga berpesan bahwa masker yang digunakan harus diganti setiap empat jam. Keempat, masyarakat diusahakan untuk tidak memegang permukaan benda yang kotor. Jika memegang, maka tangan harus segera dibersihkan menggunakan hand sanitizer atau dengan mencuci tangan. Kelima, masyarakat diimbau agar membersihkan permukaan setiap benda di ruangan menggunakan disinfektan secara teratur. Terlepas dari semua itu, dr. Reisa menyarankan masyarakat untuk tidak panik maupun khawatir serta menghadapi new normal dengan menerapkan protokol yang berlaku sehingga penularan COVID-19 dapat dihindari.
Red: Regina Gita P
Sumber:
https://bgr.com/2020/07/08/coronavirus-airborne-transmission-vs-droplets-who-statements/
https://news.detik.com/bbc-world/d-5086680/who-akui-corona-mungkin-menyebar-lewat-udara-apa-bedanya-lewat-droplet
https://covid19.go.id/p/berita/perhatikan-peredaran-udara-di-ruang-berpendingin-pada-masa-pandemi-covid-19