First Impression merupakan acara yang diselenggarakan oleh angkatan 2020 Fakultas Farmasi UGM atau Benzone 20 dalam upaya untuk mempererat hubungan antar anggota angkatan 2020 melalui berbagai aktivitas yang terdapat di dalamnya. Tema yang diambil oleh panitia tahun ini adalah ‘New Experience, New You’. Event ini diselenggarakan pada tanggal 11 April 2021 dari jam 09.30-14.35 WIB. Pemandu acara yang ditunjuk adalah Ricardus dan Miranda Ajeng.
Rangkaian kegiatan dimulai dari sambutan oleh ketua panitia, yaitu Afif Rakha Murtadha. Dalam sambutannya ia berharap agar kekeluargaan dan komunikasi antar anggota angkatan 2020 dapat terjaga. Sambutan yang kedua dilakukan oleh ketua BEM, Muhammad Farhan Fahreza, yang memaparkan tentang pentingnya silaturahmi walaupun diselenggarakan secara online. Selain itu, ia juga berharap agar jarak antar angkatan semakin dekat, tanpa ada rasa senioritas antar angkatan yang berbeda. Terakhir, ia juga berpesan agar seluruh mahasiswa Farmasi UGM bisa mengembangkan diri tidak hanya pada bidang akademik, tetapi juga softskill melalui event-event yang diselenggarakan.
Lalu, sambutan yang terakhir adalah dari dekan farmasi UGM, yakni Prof. Agung Endro Nugroho. Beliau mengatakan bahwa fakultas sangat mendukung segala kegiatan mahasiswa melalui pencarian dana akomodasi, salah satunya adalah melalui pengembangan hall lapangan basket indoor. Selain itu, fakultas memfasilitasi sekber baru bagi mahasiswa di unit 9 sebagai upaya memperluas tempat penyimpanan barang-barang setiap BSO/organisasi yang ada di Fakultas Farmasi UGM. Untuk itu, tentunya setiap mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk menjaga kebersihan dan keteraturannya. Kemudian, fakultas juga sedang membangun gedung baru sebagai ruang perkuliahan dan laboratorium bagi mahasiswa sarjana farmasi serta studi apoteker.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan perilisan nama angkatan dan pelantikan ketua angkatan 2020. Dari lima calon nama ketua angkatan yang telah diusulkan oleh seluruh mahasiswa angkatan 2020 dikerucutkan menjadi dua nama yang kemudian dua calon tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan orasi dan pemaparan strategi serta visi dan misi untuk angkatan 2020 kedepannya. Setelah voting pemilihan angkatan dilakukan, terpilihlah Firmansyah Bagas Pambudi Suprapto sebagai ketua angkatan 2020. Acara dilanjutkan dengan perilisan nama dan logo angkatan 2020. Seluruh mahasiswa diberikan kesempatan untuk menyalurkan ide dan gagasan nama serta logo angkatan melalui sayembara yang diselenggarakan oleh panitia FI. Dari hasil sayembara tersebut, dilakukan voting dan didapatkan nama Benzone’20 sebagai nama resmi angkatan 2020. Benzone’20 terbentuk dari dua kata, yaitu benzena, senyawa aromatis karbon berantai enam, dan zone yang bermakna wilayah/area/zona. Dengan perilisan nama Benzone’20 diharapkan angkatan 2020 menjadi angkatan yang spesial layaknya senyawa aromatis benzena. Sedangkan untuk logo angkatan mengandung filosofi dan harapan agar angkatan 2020 dalam selalu beraktivitas berdasar pada kriteria 6S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun, dan Sederhana) serta dapat terbentuk ikatan yang kuat dan dinamis untuk saling melindungi, menguatkan, dan membangun satu sama lain.
Setelah rilis nama angkatan dan pelantikan ketua angkatan selesai, dilanjutkan dengan acara Hearing Dekanat yang disampaikan oleh Ibu Dr. rer. nat. Triana Hertiani, M.Si., Apt. dan Bapak Dr. Purwanto, M.Sc., Apt.. Acara ini diawali dengan game yang disampaikan Ibu Triana melalui permainan game Kahoot yang terdiri dari beberapa kuis/pertanyaan dengan tujuan untuk menggali sejauh mana informasi yang diberikan prodi sampai ke mahasiswa farmasi. Pertanyaan tersebut antara lain :
1. Kata kunci pertama untuk visi prodi S1 Farmasi UGM (Jawaban : Pelopor)
2. Contoh perwujudan aspek Pelopor pada visi prodi (Jawaban : MKBM dan penguatan soft skill)
3. Salah satu wujud Prodi Sarjana Farmasi UGM bertaraf Internasional (Jawaban : Terakreditasi ASIIN)
Akreditasi ASIIN merupakan lembaga akreditasi internasional yang berpusat di Jerman dan sejak tahun 2020, Farmasi UGM telah terakreditasi secara Internasional.
4. Perwujudan Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Farmasi UGM (Jawaban : Konversi aktivitas satu semester setara s/d 21 SKS)
5. Integrasi kegiatan ekstrakurikuler pada kurikulum (Jawaban : Mata kuliah softskills)
Kegiatan ekstrakurikuler pada mata kuliah softskills sebanyak 4 SKS yang dapat diambil pada semester 7 atau semester 8.
6. Penyiapan mahasiswa farmasi UGM untuk dunia kerja atau workforce early exposure (Jawaban : Paket pilihan kefarmasian)
7. Apa nama akun instagram layanan psikologi di Fakultas Farmasi UGM (Jawaban : plpfarmasiugm)
8. Akun instagram informasi akademik farmasi UGM (Jawaban : akademik.farmasiugm)
9. Siapakah sosok Dosen Pembimbing Akademik (Jawaban : Sebagai perwakilan orangtua di kampus)
10. Apa yang tidak dapat dilakukan setelah lulus prodi Sarjana Farmasi (Jawaban : Menjadi tenaga medis di instansi kesehatan)
11. Berapakah tinggi lantai gedung baru Farmasi UGM “APSLC” (Jawaban : 8 lantai)
12. Ada di lantai berapa ruang Administrasi Terpadu di Gedung APSLC (Jawaban : Lantai 4)
13. Ada di lantai berapa ruang kuliah S1 dan PSPA di gedung APSLC (Jawaban : Lantai 2 dan lantai 3)
14. Selain gedung APSLC, perubahan apalagi terkait lokasi ruangan di Farmasi UGM (Jawaban : Semua jawaban benar, yaitu perpustakaan pindah di Unit 1 lantai 2, sport hall di gedung bekas perpustakaan, dan cafe jamu dan student common space di gedung APSLC lantai 1)
15. Jika saya mengalami problematika terkait administrasi akademik, sumber informasi yang reliable adalah (Jawaban : Akademik Hotline service/office)
Pembukaan kedua disampaikan oleh Bapak Purwanto mengenai hal-hal apa yang perlu diketahui mahasiswa Fakultas Farmasi UGM 2020. Beliau menyampaikan bahwa biaya uang kuliah atau UKT mahasiswa saat ini diperuntukkan untuk membantu pembangunan gedung baru Fakultas Farmasi dan untuk membeli alat lab yang baru untuk memberi kesempatan mahasiswa agar lebih berkreasi dan menghasilkan karya kedepannya.
Pada acara inti Hearing Dekanat, MC membacakan beberapa pertanyaan yang sudah dikumpulkan dari beberapa mahasiswa farmasi angkatan 2020 dan kemudian dijawab oleh Ibu Triana ataupun Bapak Purwanto. Hearing dekanat merupakan suatu momen untuk menyampaikan suara mahasiswa atau aspirasi secara langsung kepada pihak dekanat. Aspirasi atau pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain :
1. Tanggungan UKT yang tinggi dan tidak memperhatikan tanggungan orang tua serta tidak adanya kejelasan dalam penggunaan UKT tersebut. Contoh : terdapat mahasiswa yang merasa tingginya UKT tidak sebanding dalam salah satu praktikum kami. Tanggapan dari Ibu Triana adalah bahwa UKT disesuaikan dari gaji orang tua masing-masing mahasiswa. Ada juga pertimbangan dari segi banyaknya saudara yang masih menjadi tanggungan orang tua. Untuk ketidakjelasan, perlu dispesifikasikan lagi dimana letak ketidakjelasan tersebut. Dari fasilitas sendiri, saat ini memang mahasiswa tidak bisa merasakan fasilitas secara langsung, tetapi sebenarnya dalam kuliah secara daring sendiri, prodi sudah menyiapkan fasilitas dengan sebaik mungkin. Tanggapan dari Bapak Purwanto adalah bahwa ada beberapa kasus mahasiswa yang meminta keringanan. Keringanan UKT dapat disetujui apabila memang mahasiswa itu benar-benar perlu keringanan beberapa persen UKT, dokumen yang dikumpulkan sudah lengkap dan sesuai, atau mungkin karena pendapatan orang tua yang turun akibat adanya pandemi Covid-19.
2. Subsidi praktikum online belum sebanding dengan pengeluaran yang harus dikeluarkan. Tanggapan dari Ibu Triana adalah bahwa untuk subsidi praktikum online diambil dari UKT. UKT memang diperuntukkan untuk banyak hal, salah satunya subsidi praktikum online ini. Untuk sport hall menggunakan dana kreatif, yaitu dari pertamina dan gedung APLSC dari Jepang.
3. Akademik tidak memberikan informasi dan sosialisasi mengenai matkul sebelum maupun saat pengisian KRS sehingga menyebabkan kesalahpahaman, kebingungan, kegagalan mengambil matkul, serta kurangnya tindak lanjut yang solutif. Ibu Triana menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi pada saat pengisian KRS mata kuliah interdisipliner pada semester 2 kemarin adalah murni dari kurangnya koordinasi antara pihak fakultas farmasi dengan fakultas lain. Bapak Purwanto menyampaikan bahwa kesalahpahaman tersebut akan dijadikan sebagai bahan evaluasi kedepannya. Beliau juga menyampaikan bahwa mahasiswa farmasi tidak perlu khawatir karena di lain kesempatan masih dapat mengambil atau mengganti mata kuliah interdisipliner tersebut di semester depan.
4. Rumitnya proses administrasi yang harus dijalani oleh mahasiswa. Contoh : mahasiswa yang ingin mengganti data harus menjalani proses yang cukup rumit, mahasiswa membutuhkan waktu cukup lama untuk mendapatkan tanda tangan persetujuan pengajuan beasiswa dari dekan/wakil dekan. Tanggapan dari Ibu Triana adalah sebenarnya pihak prodi sudah memfasilitasi dengan adanya e-surat. Dalam hitungan kurang dari 24 jam biasanya surat tersebut sudah langsung disposisi ke Pak Gatot dengan catatan bahwa surat tersebut sudah sesuai dengan SOP yang ada. Terkait beasiswa yang kemarin sempat di pending disebabkan karena mahasiswa tidak membuat surat pernyataan bahwa sedang tidak mendapatkan beasiswa dari pihak lain. Oleh karena itu, mahasiswa juga harus melampirkan surat pernyataan bahwa dia tidak mendapatkan beasiswa dari pihak/instansi lain. Tanggapan dari Bapak Purwanto adalah mengenai pentingnya kelengkapan surat agar dapat diterima dan disetujui oleh pihak fakultas.
5. Praktikum secara daring dirasa kurang efektif, fasilitas juga belum sepenuhnya terpenuhi sehingga keterampilan yang dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ibu Triana menyampaikan bahwa hal yang diutamakan adalah keamanan. Dalam kondisi pandemi ini, praktikum masih harus dilakukan secara daring karena mempertimbangkan keamanan bagi para mahasiswa dan juga tenaga kependidikan agar wabah ini tidak menyebar. Namun, ada rencana bahwa pada semester 3 akan diadakan percobaan praktikum secara luring, walaupun masih bersifat sementara dan masih dalam proses percobaan, belum bisa diketahui apakah bisa berjalan dengan baik dan sesuai rencana atau tidak.
Pada pukul 12.00 WIB acara dihentikan sementara untuk memberi kesempatan para peserta melakukan ishoma selama lima belas menit. Kemudian, pada pukul 12.15 acara dilanjutkan kembali dengan games. Acara games dilaksanakan dengan membagi peserta ke dalam beberapa break out room yang terdiri dari dua kelompok. Kelompok-kelompok ini berisi 6-7 orang yang sudah ditentukan sebelum jalannya acara. Setiap games yang dimainkan akan dipandu oleh panitia dengan penanggung jawab yang berbeda, sehingga akan ada rolling panitia di setiap sesi.
Ada banyak games yang sangat menarik antusias para peserta yang ditunjukkan dengan peserta yang aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan games yang diajukan panitia. Berikut games pada acara First Impression 2020:
1. Family 100
Ya, seperti namanya, aturan dari games ini sama persis seperti games dalam acara Family 100. Namun, ada beberapa modifikasi di dalam aturan bermain karena menyesuaikan pelaksanaan permainan secara daring.
2. Gartic.io
Game ini cukup populer di kalangan milenial di tengah masa pandemi ini. Gartic adalah aplikasi untuk bermain game tebak gambar yang digambar oleh peserta lain. Dalam permainan Gartic ini, dipilih kategori yang berhubungan dengan farmasi.
3. Kahoot.it
Sepertinya kita tidak asing lagi jika mendengar game yang satu ini. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dalam games ini bertemakan acara First Impression kali ini dan beberapa pengetahuan umum mengenai fakultas Farmasi.
4. Tebak gambar
Di dalam permainan ini, panitia akan men-share screen gambar dalam waktu yang ditentukan, selanjutnya peserta akan menebak kata yang direpresentasikan dalam gambar. Pada game ini tidak ditentukan secara pasti tema yang diambil sehingga cukup sulit bagi peserta untuk menebaknya. Namun, agar tidak terlalu lama dalam menebak, panitia akan memberikan clue untuk mempermudah peserta menebak jawabannya
5. Tebak lagu dan film
Untuk permainan tebak lagu, peserta akan diberikan lirik lagu yang sudah diubah ke dalam bahasa indonesia ataupun bahasa inggris, kemudian peserta harus menebaknya. Untuk yang jawabannya benar, seluruh anggota harus menyanyikan lagunya bersama-sama. Sedangkan untuk permainan tebak film, panitia akan memutarkan cuplikan yang cukup populer dari suatu film ataupun drama. Selanjutnya, peserta menebak jawabannya.
6. Tebak nama dosen dan teman
Permainan ini dilakukan dengan memunculkan potongan gambar dari bapak/ibu dosen ataupun mahasiswa angkatan 2020. Selanjutnya peserta akan menebak nama seseorang yang terdapat dalam potongan gambar tersebut.
7. Teka-Teki Sulit (TTS)
Untuk permainan TTS kali ini, pertanyaan-pertanyaan yang diberikan bersifat acak dan ada beberapa pertanyaan agak “nyeleneh” Wah, ada-ada saja ya panitia first impression kali ini.
Selama kurang lebih dua jam games berlangsung, peserta dipersilahkan untuk kembali ke main room. Acara dilanjutkan dengan pengumuman juara video dan didapatkan hasil juara I video adalah kelompok 10, juara II sekaligus juara favorit adalah kelompok 11 , dan untuk juara III adalah kelompok 3. Setelah itu, acara ditutup pada pukul 14.35 WIB dengan suguhan video persembahan dari ketua angkatan.