If You Can Dream it, You Can Do it


12096163_10205245167833161_1941813347570654712_n

Halo, sahabat Farsigama! Masih dengan tema kisah dan perjalanan hidup alumni, Farsigama Campuz Update kali ini akan mengulas tentang alumnus Farmasi Klinik dan Komunitas angkatan 2011, Roviq Adi Prabowo, RFP., C.NLP., Apt.

Alumnus yang saat ini menetap di Norowangsan, Pajang, Solo, memiliki segudang bakat dan kreatifitas di samping keahlian yang ia tekuni selama kuliah di Fakultas Farmasi UGM. Faktanya, dari bakat dan kreatifitas itu yang mengantarkannya pada kesuksesan pekerjaannya di luar bidang kefarmasian.

Karir seorang Roviq Adi Prabowo – biasa dipanggil Roviq, berawal sebagai seorang medical representative di PT. SCHERING AG. Selain itu, Rofiq pernah bekerja sebagai koordinator micro sales representative di PT. BAYER – SCHERING FARMA dan sebagai recruitment training supervisor di PT. TIGA RAKSA SATRIA, Tbk. Dari awal mula karir tersebut, Roviq mulai dekat dan mengenal dunia training.

Memang belajar dapat dimana saja. Hal ini dibuktikan oleh Roviq di awal mula karirnya. Roviq mengaku dasar-dasar keterampilan training yang saat ini digelutinya, diasah dari beberapa training dan sertifikasi yang ia ikuti selama ia bekerja. Salah satunya sertifikasi training tingkat Asia yang di keluarkan oleh GML Performance Consulting – saat ini lebih populer di dunia kerja dengan materi untuk mencetak trainer dengan tema “Train the Trainer”. Disamping itu, fondasi yang membentuk dasar keterampilan training dan public speaking Rofiq dapatkan dari pengalaman organisasi. Semasa kuliah, Roviq aktif mengembangkan diri dengan bergabung di berbagai organisasi seperti BEM KM FARMASI UGM, HMI-PMO, ISMAFARSI, PIO-MFK (yang sekarang menjadi PIOGAMA).
Selanjutnya, Roviq mulai bekerja di bagian agency academy PT. Axa Financial Indonesia sebagai regional trainer DIY – Jawa Tengah. Tak mau meninggalkan ilmu yang ia dapatkan sebagai seorang lulusan farmasi, Roviq masih tetap berkiprah di dunia farmasi komunitas dengan dua apoteknya, yaitu Apotek Amira dan Apotek Apoteker Aditama. Dua apotek tersebut dikelola bersama dengan rekan sejawat dari adik angkatannya yang juga merupakan lulusan Farmasi UGM.

Dewasa ini, Roviq berkiprah di bidang public training melalui lembaga One Academy – suatu lembaga yang bergerak dalam layanan untuk memenuhi kebutuhan training, seminar, workshop dan coaching. One Academy merupakan lembaga yang Roviq dirikan sendiri dengan material yang diberikan pada mahasiswa antara lain train the trainer for student, leader orientation program, basic supervisory for activis dan financial planning for young untuk menambah skill pribadi mahasiswa. Selain itu, juga ada material seperti parenting (seri pendidikan anak); campus yang ditujukan untuk mahasiswa seperti yang telah dipaparkan sebelumnya; services (costumer care throught Neuro Linguistic Program); insurance expert certified; entrepreneurship; serta financial planning coaching.
Beberapa klien publik training yang bekerja sama dengan One Academy tersebut antara lain PT. Blue Gas Indonesia, Bank Permata, Universitas Islam Indonesia, Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Universitas Setia Budi, Ikatan Apoteker Indonesia, PT. Karya Megah Abadi, dan sebagainya.

Dalam menjalankan perannya sebagai seorang public training, Roviq mengaku menemui beberapa tantangan terkait public training basic bukan merupakan ilmu yang ia dalami semasa kuliah, dimana tentu Rofiq akan menghadapi banyak lawan yang memang mendalami ilmu tersebut. “Tantangan tetap ada, apalagi dalam bidang public training, karena yang diutarakan adalah ilmu praktis. Jadi tantangannya adalah mengajar para praktisi (pelakunya langsung). Maka yang dapat dilakukan seorang trainer seperti saya dalam kasus tersebut yaitu tetap melakukan tandem atau join field dengan pelaku lapangan untuk mengasah naluri praktisinya serta harus selalu update informasi melalui seminar, training, certified di bidang yang lebih menantang”, tukasnya.

Roviq juga membagi trik kepada para mahasiswa Farmasi untuk pengembangan diri. Karena selama kuliah, mahasiswa Farmasi cenderung hanya mendapat ilmu linier di bidang farmasi saja dan belum dapat hal-hal yang berkaitan langsung dengan lapangan. Maka mahasiswa perlu mengikuti workshop yang ada unsur praktek di dunia nyata, bukan hanya seminar saja. Adapun pebedaan antara event workhop, seminar dan training, meliputi :

>> Seminar cenderung transfer informasi
>> Workshop berupa transfer skill
>> Training berupa transfer knowledge yang sekaligus practice skill dengan pendalaman materi.

Roviq menegaskan bahwa batas antara percaya diri dengan minder itu tipis. Hanya karena pengalaman, tahu ilmunya atau tidak, dan pernah melakukannya atau tidak. “Supaya dapat percaya diri, jadilah mahasiswa yang berpengalaman, kuasai ilmunya, dan realisasikan ilmu yang dikuasai walau dalam tahap coba-coba. Serta jangan lupa, bahwa harus punya mentor dan/atau coach”, ujarnya.
Diharapkan dengan mengikuti training, dapat meminimalisir rasa minder mahasiswa jika bertemu dengan praktisi.

Fenomena yang tampak sejauh ini bagi para mahasiswa farmasi yang memiliki bakat di luar bidang kefarmasian, enggan untuk mendalami dan belajar ilmu tersebut karena khawatir kuliahnya keteteran. Roviq menegaskan bahwa seharusnya tak perlu takut, “if you can dream it, you can do it”, begitulah ujarnya mengutip quote dari Walt Disney. Dalam fenomena tersebut pula, Roviq membagi solusi untuk para mahasiswa agar fokus pada masa depan, karena IPK dan ijazah hanyalah pintu gerbang. Nilai manusia ditentukan oleh perilaku (akhlak), produktivitas dan prestasi kerja. “Buat planning untuk masa depan, fokus pada goal itu. Percaya dan jalani saja karena di tengah jalan akan selalu ada jalan tangah”, tegasnya.
Roviq juga berpesan kepada mahasiswa farmasi UGM untuk selalu mensyukuri kondisi saat ini, menikmati menjadi mahasiswa dengan tidak hanya menghabiskan waktu dengan rutinitas dan aktivitas tapi tingkatkan produktivitas, buat karya nyata yang bermanfaat bagi sesama, serta jadilah mahasiswa yang mempunyai kemampuan specialist bukan generalist.
Red : Anissa N

Leave a comment

Your email address will not be published.