Kunjungan Jurnalistik ke Koran Kedaulatan Rakyat


20150912_111503
Sabtu, 12 September 2015, Farsigama bekerjasama dengan BEM KMFA , dept. JKA mengadakan kunjungan media ke harian Kedaulatan Rakyat. Kunjungan kali ini bertujuan untuk mendapat pengetahuan dari redaksi Kedaulatan Rakyat serta mengetahui proses penerbitan koran di tempat ini. Dengan jumlah peserta 31 orang meliputi mahasiswa Farmasi UGM, kami menuju ke kantor bagian percetakan di Jalan Solo.

Begitu masuk kantor Kedaulatan Rakyat, kami disambut oleh dua patung pendiri harian ini, H. Samawi dan H. Madikin. Di sepanjang koridor sampai ke ruang pertemuan terdapat banyak kliping koran lawas yang ditempel di papan berkaca. Pada saat itu, harian ini masih bernama Kedaulatan Rakjat, dengan menggunakan ejaan lama. Isinya pun memberitakan kejadian-kejadian pada masa perjuangan kemerdekaan.

Agenda hari itu dimulai dengan pemberian materi singkat oleh PR Redaksi Kedaulatan Rakyat, mengenai sejarah Kedaulatan Rakyat dan proses penerbitan. Kedaulatan Rakyat merupakan salah satu koran tertua di Indonesia. Harian ini berdiri pada tanggal 27 September 1945, artinya Kedaulatan Rakyat sudah seusia dengan negara ini. Pada masa itu, Kedaulatan Rakyat didirikan oleh H. Samawi dan H. Madikin sebagai alat penyambung lidah. Kedaulatan Rakyat merupakan koran lokal Yogyakarta, dan sampai saat ini tidak dijadikan koran nasional. Sebab isi berita dalam koran ini adalah untuk mengangkat kearifan lokal Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kedaulatan Rakyat (KR) memiliki dua kantor di Yogyakarta, yaitu di Jalan Mangkubumi sebagai kantor pusat serta di Jalan Solo sebagai kantor percetakan. Segala sesuatu yang berhubungan dengan proses percetakan dan penerbitan dilakukan di kantor yang berlokasi di Jalan Solo. Selain dua kantor tersebut, KR memiliki 9 kantor perwakilan di beberapa daerah seperti Semarang, Jakarta, Purwokerto, Solo, Magelang, Kulon Progo, Gunung Kidul, dan Klaten. Koran ini memiliki 3 media utama, yaitu koran harian Kedaulatan Rakyat, koran mingguan Minggu Pagi, serta Koran Merapi yang terbit setiap hari Jumat. Selain itu ada pula KR Radio yang berlokasi di Wates dan Agen Travel dan Agrowisata milik KR.

Karyawan di Kedaulatan sendiri berjumlah 600 orang, dan menggunakan sistem shift atau pergantian jam kerja. Ada shift pagi-sore dan shift sore-malem. Pemasaran koran KR meliputi Wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian Selatan. Profit terbesar dari koran ini adalah dari iklan, yaitu sebanyak 50 % dibiayai iklan.

Akivitas yang dilakukan wartawan pada pagi hari adalah mencari berita. Kemudian berita ditulis siang harinya, dan proses percetakan dilakukan pada sore hari. Setiap hari deadline mengumpulkan berita untuk para wartawan dibagi menjadi 3 waktu. Ada deadline pukul 15.00, pukul 18.00, dan pukul 21.00 dengan ketentuan yang berbeda. Jumlah minimal berita yang harus ditulis oleh wartawan adalah minimal 5 berita dalam sehari. KR tidak pernah kekurangan berita setiap harinya, akan tetapi justru mereka selalu kelebihan berita. Untuk berita dari mancanegara, tentunya agar up-to-date wartawan tidak harus meliput secara langsung di negara tersebut. Mereka hanya perlu menghubungi kantor ANTARA. Berita hanya boleh ditulis oleh wartawan, akan tetapi ada rubrik-rubrik tertentu yang menerima tulisan dari luar KR sendiri, seperti opini atau rubrik Suara Kampus yang biasanya diisi oleh mahasiswa.

Kunjungan kami saat itu ternyata bukan saat yang tepat untuk melihat proses percetakan dan penerbitan harian Kedaulatan Rakyat. Akan tetapi kami diberikan sedikit gambaran oleh PR Redaksi terkait proses penulisan berita hingga penerbitan yang dilakukan setiap hari. Proses tersebut diawali dengan rapat (meeting) setiap pagi untuk menentukan program. Kemudian dilanjutkan dnegan hunting berita. Selanjutnya wartawan menulis berita (writing) dari bahan yang telah didapatkan. Biasanya wartawan menulis langsung di tempat kejadian, dan dikirim sebelum deadline melalui email. Kemudian ada proses correcting tulisan oleh editor. Pada proses ini, editor hanya boleh mengubah kata yang sesuai dengan EYD, tanpa merubah sedikitpun makna dari tulisan. Judul berita pun tidak boleh dirubah oleh editor. Setelah tulisan ready, dilakukan proses layouting, kemudian filming, platting, dan terakhir adalah proses cetak.

Setelah pemberian materi selesai, kami diajak ke ruang percetakan. Di sana terdapat bergulung-gulung kertas koran untuk stok selama 1-2 tahun. Ada pula mesin-mesin cetak yang super besar. Pada saat itu proses percetakan sedang tidak berlangsung, sebab biasanya proses ini dilakukan pada malam hari.

Harian Kedaulatan ini menerima undangan peliputan event yang diadakan di Jogja. Serta tidak menerima peliputan berita yang ditulis langsung oleh orang luar selain wartawan. Akan tetapi KR menerima tulisan yang masuk dari luar sebagai opini. Mahasiswa dapat pula mengirimkan tulisan ke Kedaulatan Rakyat untuk masuk ke rubrik Suara Kampus. Tulisan yang masuk akan disortir oleh pihak Kedaulatan Rakyat untuk menentukan tulisan yang layak dimuat di koran. Apakah teman-teman tertarik mengirim tulisan ke harian Kedaulatan Rakyat? (Kurnia IP)

Leave a comment

Your email address will not be published.