Kamu pasti mengenal gadis yang satu ini, mahasiswa Farmasi UGM dengan segudang prestasi di usianya yang masih terbilang cukup muda. Dia adalah Aprillyani Sofa Marwaningtyaz. Gadis yang kerap disapa April ini lahir tahun 1997 di Pati bertepatan dengan Hari Kartini. Bertempat tinggal dan bersekolah di tempat yang ia sebut “pelosok” tidak menyurutkan tekadnya untuk bisa menjadi seseorang yang hebat dan menginspirasi. Sejak menginjak masa SMA di SMA PGRI 2 Kayen, ia terus mengukir prestasi-prestasi cemerlang. Prestasi tersebut berawal ketika ia mendapat juara III Lomba Karya Ilmiah se karisadenan Pati.
Gadis yang waktu kecil bercita-cita ingin menjadi dokter ini mengaku bahwa dari kecintaannya terhadap penelitian itulah yang mengantarkan dia kepada prestasi yang gemilang. Namun siapa sangka, prestasi yang April raih ternyata tak sebatas hanya pada bidang penelitian saja. Ia juga pernah menjuarai Lomba News Report se karisadenan Pati dan Lomba Film Fiksi tingkat Nasional. Wow, keren sekali !
Ketika tahun 2011, ada peristiwa penting yang mengantarkannya hingga sesukses sekarangi. Hal itu bermula ketika ia melihat pamannya yang menanam jagung. Kebiasaan pamannya yaitu menutup benih jagung dengan sembarang abu. Saat itu abu yang digunakan adalah abu kulit buah randu. Hal ini sempat mengganggu pikirannya hingga akhirnya ia berkonsultasi dengan gurunya dan mengutarakan niatnya untuk melakukan penelitian terhadap abu kulit buah randu sebagai biofungisida yang ramah lingkungan. Kota Pati sendiri merupakan sentral pengolahan kapuk randu yang menghasilkan limbah sebesar 150 ton/hari.
Penelitian April tersebut kemudian diikutkan dalam kompetisi tingkat nasional dan memperoleh kemenangan hingga akhirnya diteruskan di kompetisi tingkat internasional. Dalam kompetisi tingkat internasional di Brazil, April mengaku tidak tenang karena harus menghadapi saingan dari 40 negara dengan 500 peserta. Nyalinya sempat menciut ketika menyadari betapa pemerintah dari berbagai negara di luar Indonesia sangat memfasilitasi dan mendukung penuh warganya yang maju kompetisi tingkat internasional yang di selenggarakan oleh itu. Tapi dengan semangat yang terpati dalam dirinya, juga doa dari orang tua dan para guru pembimbinng yang menjadi bekalnya itulah yang membuat ia berani dan percaya diri hingga berhasil mendapat gelar Gold and The Best Project 28th Mostratec Level of International.
Dari prestasinya ini, April mendapat beberapa gelar dari acara stasiun TV bergengsi, seperti ia yang dinobatkan sebagai tokoh inovatif dalam Anugerah Seputar Indonesia; Youth Heroes dalam Kick Andy Heroes; dan yang belum lama ini yaitu sebagai pemuda terinspiratif dalam Liputan 6 Awards SCTV 2015.
Dari segudang prestasi nasional maupun internasional yang ia capai, tidak menjadikannya besar kepala, April tetap gadis rendah hati dan apa adanya. Ia mengaku bahwa ia juga manusia biasa yang pastilah memiliki kesalahan. “Sebagai manusia biasa aku pasti punya salah, manusia juga nggak akan selalu bisa mencerminkan predikat yang dimilikinya”, tegas. April juga berpesan, “Jangan minder, itu kuncinya. Walau dari latar belakang yang berbeda dan berbagai kekurangan apapun, jangan pernah berkecil hati. Jadikan kekurangan dan segala sesuatu apa yang bisa bikin kamu malu menjadi suatu kelebihanmu yang patut kamu perjuangkan dan patut pula kamu banggakan, keep moving forward and never give up!”
(Red-Anissa)